Rabu, 16 November 2011

"Jannah-jannah" lainnya di Dunia: Kanaan - "Negeri yang Dijanjikan" (3) & Kehancuran Kota Yerusalem


بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


HUBUNGAN KISAH MONUMENTAL

"ADAM, MALAIKAT, IBLIS"

DENGAN

SURAH AL-IKHLASH, AL-FALAQ, DAN AL-NAAS

Bagian XXXXII


Tentang

"Jannah-jannah" Lainnya di Dunia: Kanaan - "Negeri yang Dijanjikan" (3) & Kehancuran Kota Yerusalem

Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma


اَوۡ کَالَّذِیۡ مَرَّ عَلٰی قَرۡیَۃٍ وَّ ہِیَ خَاوِیَۃٌ عَلٰی عُرُوۡشِہَا ۚ قَالَ اَنّٰی یُحۡیٖ ہٰذِہِ اللّٰہُ بَعۡدَ مَوۡتِہَا ۚ فَاَمَاتَہُ اللّٰہُ مِائَۃَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَہٗ ؕ قَالَ کَمۡ لَبِثۡتَ ؕ قَالَ لَبِثۡتُ یَوۡمًا اَوۡ بَعۡضَ یَوۡمٍ ؕ قَالَ بَلۡ لَّبِثۡتَ مِائَۃَ عَامٍ فَانۡظُرۡ اِلٰی طَعَامِکَ وَ شَرَابِکَ لَمۡ یَتَسَنَّہۡ ۚ وَ انۡظُرۡ اِلٰی حِمَارِکَ وَ لِنَجۡعَلَکَ اٰیَۃً لِّلنَّاسِ وَ انۡظُرۡ اِلَی الۡعِظَامِ کَیۡفَ نُنۡشِزُہَا ثُمَّ نَکۡسُوۡہَا لَحۡمًا ؕ فَلَمَّا تَبَیَّنَ لَہٗ ۙ قَالَ اَعۡلَمُ اَنَّ اللّٰہَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ قَدِیۡرٌ ﴿۲۶۰

Atau seperti perumpamaan orang yang melalui suatu kota yang dinding-dindingnya telah runtuh atas atap-atapnya, kemudian ia berkata: “Kapankah Allah akan menghidupkan kembali kota ini sesudah kematian yakni kehancurannya?” Lalu Allah mematikannya seratus tahun lamanya, kemudian Dia membangkitkannya lagi dan berfirman: “Berapa lamakah engkau tinggal dalam keadaan seperti ini?” Ia berkata: “Aku tinggal sehari atau sebagian hari. Dia berfirman: “Tidak, bahkan engkau telah tinggal seratus tahun lamanya. Tetapi lihatlah makanan engkau dan minuman engkau, itu sekali-kali tidak membusuk, dan lihat pulalah keledai engkau, dan Kami melakukan demikian itu supaya Kami menjadikan engkau sebagai Tanda bagi manusia. Dan lihatlah tulang-belulang itu bagaimana Kami menatanya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala kenyataan ini menjadi jelas baginya ia berkata: “Aku mengetahui bahwa sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (Al-Baqarah [2]:260).

Dalam Bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai pembangunan Baitul Muqadas (Baitul Maqdis) oleh Nabi Sulaiman a.s. kota Yerusalem, yang dalam peristiwa isra Nabi Besar Muhammad saw. beliau a.s. menjadi imam shalat berjamaah bersama para rasul Allah yang diutus sebelum beliau saw., yang mengandung makna bahwa agama Islam tidak hanya akan terkurung di kota Makkah saja melainkan akan menyebar ke luar jazirah Arabia serta para pengukut agama-agama sebelumnya akan bergabung ke dalam agama Islam menjadi umat Nabi Besar Muhammad saw..

Telah dijelaskan pula bahwa karena kedurhakaan Bani Israil kepada Allah Swt. dan para Rasul Allah yang diutus di kalangan mereka – khususnya kepada Nabi Daud a.s. dan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.5:79-81) – mereka mendapat azab berupa pengusiran dari Kanaan – “negeri yang dijanjikan” dua kali (QS. [17]:5-10).

Kehancuran Kota Yerusalem & Nabi Yehezkiel a.s.

Berikut firman-Nya mengenai pengusiran Bani Israil yang pertama dari Kanaan “negeri yang dijanjikan”:

وَ قَضَیۡنَاۤ اِلٰی بَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ فِی الۡکِتٰبِ لَتُفۡسِدُنَّ فِی الۡاَرۡضِ مَرَّتَیۡنِ وَ لَتَعۡلُنَّ عُلُوًّا کَبِیۡرًا ﴿۵ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ اُوۡلٰىہُمَا بَعَثۡنَا عَلَیۡکُمۡ عِبَادًا لَّنَاۤ اُولِیۡ بَاۡسٍ شَدِیۡدٍ فَجَاسُوۡا خِلٰلَ الدِّیَارِ ؕ وَ کَانَ وَعۡدًا مَّفۡعُوۡلًا ﴿۶

Dan telah Kami tetapkan atas Bani Israil dalam Kitab [Taurat] itu: “Niscaya kamu akan melakukan kerusakan di muka bumi dua kali dan niscaya kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang sangat besar. Maka apabila saat [sempurnanya janji] yang pertama dari kedua peringatan itu tiba, Kami mengirimkan untuk menghadapi kamu hamba Kami yang memiliki kekuatan tempur yang sangat hebat, dan mereka menerobos jauh ke dalam rumah-rumah [kamu], dan itu merupakan suatu peringatan yang pasti akan terlaksana. (Bani Israil [17]:5-6).

Firman Allah Swt. pada awal Bab ini menggambarkan kehancuran kota Yerusalem yang pertama akibat serbuan dahsyat balatentara raja Nebukadnezar dari kerajaan Babilonia, sebagai perwujudan hukuman Allah Swt. terhadap kedurhakaan Bani Israil kepada Nabi Daud a.s. dan Nabi Sulaiman a.s. yang telah bersusah-payah membangun kerajaan Bani Israil yang sangat luas -- yang dimulai pada masa perjuangan Thalut (QS.2:247-253) -- firman-Nya:

اَوۡ کَالَّذِیۡ مَرَّ عَلٰی قَرۡیَۃٍ وَّ ہِیَ خَاوِیَۃٌ عَلٰی عُرُوۡشِہَا ۚ قَالَ اَنّٰی یُحۡیٖ ہٰذِہِ اللّٰہُ بَعۡدَ مَوۡتِہَا ۚ فَاَمَاتَہُ اللّٰہُ مِائَۃَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَہٗ ؕ قَالَ کَمۡ لَبِثۡتَ ؕ قَالَ لَبِثۡتُ یَوۡمًا اَوۡ بَعۡضَ یَوۡمٍ ؕ قَالَ بَلۡ لَّبِثۡتَ مِائَۃَ عَامٍ فَانۡظُرۡ اِلٰی طَعَامِکَ وَ شَرَابِکَ لَمۡ یَتَسَنَّہۡ ۚ وَ انۡظُرۡ اِلٰی حِمَارِکَ وَ لِنَجۡعَلَکَ اٰیَۃً لِّلنَّاسِ وَ انۡظُرۡ اِلَی الۡعِظَامِ کَیۡفَ نُنۡشِزُہَا ثُمَّ نَکۡسُوۡہَا لَحۡمًا ؕ فَلَمَّا تَبَیَّنَ لَہٗ ۙ قَالَ اَعۡلَمُ اَنَّ اللّٰہَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ قَدِیۡرٌ ﴿۲۶۰

Atau seperti perumpamaan orang yang melalui suatu kota yang dinding-dindingnya telah runtuh atas atap-atapnya, kemudian ia berkata: “Kapankah Allah akan menghidupkan kembali kota ini sesudah kematian yakni kehancurannya?” Lalu Allah mematikannya seratus tahun lamanya, kemudian Dia membangkitkannya lagi dan berfirman: “Berapa lamakah engkau tinggal dalam keadaan seperti ini?” Ia berkata: “Aku tinggal sehari atau sebagian hari. Dia berfirman: “Tidak, bahkan engkau telah tinggal seratus tahun lamanya. Tetapi lihatlah makanan engkau dan minuman engkau, itu sekali-kali tidak membusuk, dan lihat pulalah keledai engkau, dan Kami melakukan demikian itu supaya Kami menjadikan engkau sebagai Tanda bagi manusia. Dan lihatlah tulang-belulang itu bagaimana Kami menatanya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala kenyataan ini menjadi jelas baginya ia berkata: “Aku mengetahui bahwa sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (Al-Baqarah [2]:260).

Kota hancur yang dimaksudkan dalam ayat ini ialah Yerusalem, dibinasakan oleh Nebukadnezar, Raja Babil pada tahun 599 sebelum Masehi. Nabi Yehezkiel a.s. ada di antara orang-orang Yahudi yang diboyong pasukan raja Nebukadnezar sebagai tawanan perang ke Babil dan diharuskan melalui kota yang telah dibinasakan itu dan menyaksikan pemandangan yang mengerikan itu.

Melihat Kasyaf di Perkebunan

Nabi Yehezkiel a.s. tentu sangat terkejut melihat pemandangan menyedihkan itu dan berdoa kepada Allah Swt. dengan kata-kata yang penuh keharuan luar biasa, kapan kiranya kota yang hancur itu akan dihidupkan kembali. Doanya makbul dan kepada beliau diperlihatkan kasyaf bahwa pembangunan kembali kota yang dimintakan dalam doa itu akan terjadi dalam waktu seratus tahun. Ayat itu tidak mengandung arti bahwa Nabi Yehezkiel a.s. sungguh-sungguh mati selama 100 tahun. Beliau hanya melihat kasyaf (penglihatan gaib dalam keadaan bangun; vision) bahwa beliau mati dan tetap dalam keadaan mati selama seratus tahun dan kemudian hidup kembali. Al-Quran kadang-kadang menyebut pemandangan-pemandangan dalam kasyaf seolah-olah sungguh-sungguh terjadi tanpa menyatakan bahwa penglihatan-penglihatan itu disaksikan dalam kasyaf atau mimpi (QS.12:5).

Kasyaf itu menunjukkan, dan Nabi Yehezkiel a.s. paham akan artinya, bahwa Bani Israil selama kira-kira 100 tahun akan tetap dalam keadaan tawanan dan keadaan kemunduran nasional secara total, maka sesudah itu mereka akan mendapat kehidupan baru dan akan kembali ke kota suci mereka. Dan ini sungguh-sungguh telah terjadi seperti Nabi Yehezkiel a.s. telah melihatnya dalam mimpi.

Yerusalem direbut oleh Nebukadnezar pada tahun 599 sebelum Masehi (2 Raja-raja 24: 10). Nabi Yehezkiel a.s. mungkin melihat kasyaf pada tahun 586 sebelum Masehi. Kota itu didirikan kembali kira-kira seabad sesudah kehancurannya. Pembangunannya kembali dimulai pada 537 sebelum Masehi dengan izin dan bantuan Cyrus, Raja Persia dan Midia, dan selesai pada tahun 515 sebelum Masehi. Orang-orang Bani Israil masih memerlukan 15 tahun lagi untuk menghuninya dan dengan demikian pada hakekatnya seabad telah lewat antara hancurnya Yerusalem dan dihidupkannya kembali.

Adalah kekanak-kanakan sekali jika kita pikir bahwa Allah Swt. sungguh-sungguh mematikan dan membiarkan beliau mati 100 tahun dan kemudian menghidupkan beliau kembali, sebab hal itu niscaya tidak akan merupakan jawaban atas doanya yang bukan mengenai kematian dan kebangkitan kembali seseorang tertentu melainkan mengenai sebuah kota yang menampilkan suatu kaum seutuhnya.

Kata-kata “sehari atau bagian dari hari” dimaksudkan untuk menyatakan keadaan waktu yang tidak terbatas (QS.18:20 dan QS.23:114) dan menurut kebiasaan Al-Quran berarti bahwa Nabi Yehezkiel a.s.l tidak tahu berapa lamanya beliau tinggal dalam keadaan itu. Yaum di sini bukan berarti satu hari yang terdiri atas 24 jam, melainkan hanya menunjukkan suatu waktu tertentu (lihat QS.1:4). Kata-kata Aku tinggal sehari atau sebagian hari, dapat pula menunjuk kepada waktu Nabi Yehezkiel a.s. tertidur atau waktu beliau melihat kasyaf itu. Rupa-rupanya Nabi Yehezkiel a.s. menyangka bahwa beliau ditanya mengenai lama berlangsungnya waktu melihat kasyaf itu.

Kata bal (bahkan) itu kata penyimpangan yang artinya: (a) pembatalan apa-apa yang terdahulu, seperti pada QS.21:27 atau (b) peralihan dari satu pokok pembicaraan kepada yang lain, seperti dalam QS.87:17. Di sini bal telah dipakai dalam arti terakhir. Anak kalimat: Tidak, bahkan engkau pun telah tinggal 100 tahun lamanya dalam keadaan seperti ini, menunjukkan bahwa meskipun dalam satu pengertian Nabi Yehezkiel a.s. telah tinggal dalam keadaan seperti itu 100 tahun (sebab beliau mimpi bahwa beliau mati selama 100 tahun), tetapi pernyataan bahwa beliau tinggal sehari atau sebagian hari pun tepat; sebab waktu yang sebenarnya berlangsung dalam melihat kasyaf itu wajar sangat singkat.

Makanan dan Keledai Nabi Yehezkiel a.s.

Untuk membuat kenyataan ini jelas kepada pikiran Nabi Yehezkiel a.s, Allah Swt. mengarahkan perhatian beliau kepada makanan dan minuman dan keledainya, bahwa makanan dan minuman beliau tidak menjadi busuk dan keledai beliau masih hidup menunjukkan bahwa beliau sebenarnya hanya tinggal sehari atau sebagian hari. Kata-kata lihatlah keledai engkau pun menunjukkan bahwa Nabi Yehezkiel a.s. melihat kasyaf ketika tidur di ladang dengan keledai beliau ada di sisinya, sebab selama di pembuangan orang Bani Israil dipekerjakan di ladang sebagai buruh tani.

Nabi Yehezkiel a.s. menampilkan dalam diri beliau seluruh bangsa Yahudi. Wafatnya secara simbolis 100 tahun melukiskan keruntuhan nasional mereka dan kesedihan selama dalam tawanan, sebab itulah masa yang sesudahnya mereka bangkit kembali. Itulah sebabnya, mengapa Nabi Yehezkiel a.s. disebut “menjadi suatu Tanda.” Lihat pula Kitab Yehezkiel, fasal 37.

Kemudian mengenai kembalinya suku-suku Bani Israil dari Babilonia ke Kanaan atas bantuan raja Cyrus setelah mengalami pembuangan Allah Swt. berfirman:

ثُمَّ رَدَدۡنَا لَکُمُ الۡکَرَّۃَ عَلَیۡہِمۡ وَ اَمۡدَدۡنٰکُمۡ بِاَمۡوَالٍ وَّ بَنِیۡنَ وَ جَعَلۡنٰکُمۡ اَکۡثَرَ نَفِیۡرًا ﴿۷ اِنۡ اَحۡسَنۡتُمۡ اَحۡسَنۡتُمۡ لِاَنۡفُسِکُمۡ ۟ وَ اِنۡ اَسَاۡتُمۡ فَلَہَا ؕ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ الۡاٰخِرَۃِ لِیَسُوۡٓءٗا وُجُوۡہَکُمۡ وَ لِیَدۡخُلُوا الۡمَسۡجِدَ کَمَا دَخَلُوۡہُ اَوَّلَ مَرَّۃٍ وَّ لِیُتَبِّرُوۡا مَا عَلَوۡا تَتۡبِیۡرًا ﴿۸ عَسٰی رَبُّکُمۡ اَنۡ یَّرۡحَمَکُمۡ ۚ وَ اِنۡ عُدۡتُّمۡ عُدۡنَا ۘ وَ جَعَلۡنَا جَہَنَّمَ لِلۡکٰفِرِیۡنَ حَصِیۡرًا ﴿۹

Kemudian Kami mengembalikan lagi kepada kamu kekuatan untuk melawan mereka, dan Kami membantu kamu dengan harta-benda dan anak-anak serta Kami menjadikan bilangan kamu lebih besar [dari sebelumnya]. Jika kamu berbuat ihsan, kamu berbuat ihsan bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat maka itu [akibat buruknya] bagi dirimu sendiri. Maka bila saat peringatan terakhir itu tiba supaya [Kami kembali] menimpakan kedukaan pada wajah kamu dan supaya mereka memasuki mesjid seperti pernah mereka memasukinya pada kali pertama, dan supaya mereka menghancur-luluhkan segala yang telah kamu kuasai. Boleh jadi Tuhan kamu akan menaruh kasihan kepadamu, tetapi jika kamu kembali [durhaka] Kami pun akan kembali [menghukum kamu], dan Kami telah menjadikan neraka sebagai penjara bagi orang-orang kafir (Bani Israil [17]:7-9).

Nubuatan Kehancuran Yerusalem Kedua kali

Berikut nubuatan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. dalam Bible mengenai kehancuran kota Yerusalem kedua kali akibat kedurhakaan mereka terhadap beliau, khususnya upaya pembunuhan beliau melalui penyaliban (QS.4:148-149). Allah Swt. berfirman melalui lidah Nabi Isa ibnu Maryam a.s.:

Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: “Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan!” (Matius 24:37-39).

Dengan demikian jelaslah bahwa firman Allah Swt. di awal Bab ini adalah mengisyaratkan kepada peristiwa dihancurkannya kota Yerusalem yang pertama kali oleh balatentara raja Nebukadnezar dari Babilonia sebagai penggenapan janji Allah Swt. mengenai hukuman yang pertama kali terhadap orang-orang kafir dari kalangan Bani Israil yang telah dikutuk oleh Nabi Daud a.s. dan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.5:79-81). Firman-Nya:

اَوۡ کَالَّذِیۡ مَرَّ عَلٰی قَرۡیَۃٍ وَّ ہِیَ خَاوِیَۃٌ عَلٰی عُرُوۡشِہَا ۚ قَالَ اَنّٰی یُحۡیٖ ہٰذِہِ اللّٰہُ بَعۡدَ مَوۡتِہَا ۚ فَاَمَاتَہُ اللّٰہُ مِائَۃَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَہٗ ؕ قَالَ کَمۡ لَبِثۡتَ ؕ قَالَ لَبِثۡتُ یَوۡمًا اَوۡ بَعۡضَ یَوۡمٍ ؕ قَالَ بَلۡ لَّبِثۡتَ مِائَۃَ عَامٍ فَانۡظُرۡ اِلٰی طَعَامِکَ وَ شَرَابِکَ لَمۡ یَتَسَنَّہۡ ۚ وَ انۡظُرۡ اِلٰی حِمَارِکَ وَ لِنَجۡعَلَکَ اٰیَۃً لِّلنَّاسِ وَ انۡظُرۡ اِلَی الۡعِظَامِ کَیۡفَ نُنۡشِزُہَا ثُمَّ نَکۡسُوۡہَا لَحۡمًا ؕ فَلَمَّا تَبَیَّنَ لَہٗ ۙ قَالَ اَعۡلَمُ اَنَّ اللّٰہَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ قَدِیۡرٌ ﴿۲۶۰

Atau seperti perumpamaan orang yang melalui suatu kota yang dinding-dindingnya telah runtuh atas atap-atapnya, kemudian ia berkata: “Kapankah Allah akan menghidupkan kembali kota ini sesudah kematian yakni kehancurannya?” Lalu Allah mematikannya seratus tahun lamanya, kemudian Dia membangkitkannya lagi dan berfirman: “Berapa lamakah engkau tinggal dalam keadaan seperti ini?” Ia berkata: “Aku tinggal sehari atau sebagian hari. Dia ber-firman: “Tidak, bahkan engkau telah tinggal seratus tahun lamanya. Tetapi lihatlah makanan engkau dan minuman engkau, itu sekali-kali tidak membusuk, dan lihat pulalah keledai engkau, dan Kami melakukan demikian itu supaya Kami menjadikan engkau sebagai Tanda bagi manusia. Dan lihatlah tulang-belulang itu bagaimana Kami menatanya kembali, kemudi-an Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala kenyataan ini menjadi jelas baginya ia berkata: “Aku mengetahui bahwa sesungguh-nya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (Al-Baqarah [2]:260).

(Bersambung)

Rujukan:

The Holy Quran, editor Malik Ghulam Farid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar